Kopertis Wilayah VI Siapkan Wartawan Handal

Pemaparan Materi Teknik Mencari dan Menulis Berita Oleh Drs.Sri Mulyadi,M.M(Suara Merdeka)30 Oktober 2014

Foto Kegiatan Pers Kampus

Latihan membuat rangakain berita yang bisa disajkan.

Perpustakaan Tempat Rekreasi dan Edukasi

Perpustakaan Daerah Salatiga mampu memfasilitasi pengunjung secara maksimal

Foto Kegiatan Pers Kampus - Salatiga

Ini berita mengenai salatiga semua silahkan komentar asal sopan

Ini Foto Slide yang Ke 2

Ini berita salatiga semua silahkan komentar asal sopan

Senin, 12 Januari 2015

AUTOTRONIC EXPO WUJUD KERJASAMA HMP MESIN DAN ELEKTRO POLTEK HB



Tegal,  tidak seperti tahun – tahun sebelumnya, kali ini  Himpunan Mahasiswa Prodi Mesin dan Elektro Poltek HB menyelenggaarakan kegiatan gabungan bernama Aoutotronic Expo.

Acara yang resmi dibuka oleh Pembantu Direktur III Umi Baroroh,S.Sit.,M.Kes  Pukul 09.00 WIB Senin(27/10) berlangsung di ruang A,B,C kampus 2 Politeknik Harapan bersama, Jl. Dewi Sartika No.71 Pesurungan Kidul.

Menurut Ketua panitia Ryan Septio “acara ini dimaksudkan untuk memfasilitasi kreativitas, minat dan bakat mahasiswa serta untuk menunjukan integritas prodi mesin dan elektro”

Pelaksanaan kegiatan mengusung tema “Regenartion Spirit For The Best Generation” yang diharapkan dapat meningkatkan semangat perubahan dari mahasiswa Poltek HB. 

Seminar PLC yang merupakan rangkaian acara aoutotronic expo tersebut mendatangkan narasumber  Tachid Riyadi,ST Dosen Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama yang mampu membuat penasaran 266 peserta dari teknik mesin dan elektro.

Tidak hanya itu acara yang berlangsung satu hari tersebut diwarnai dengan Pameran Otomotif yang diikuti oleh 14 peserta dari prodi teknik mesin yang berlangsung di halaman kampus. “ acara pameran bagus namun kurang besar” ujar pengunjung mengenai pameran tersebut.

Acara ini pun dimeriahkan dengan penampilan Live Music dari Peserta Band yang dibuka oleh  penampilan Autotronic Band dari panitia. Tidak hanya itu, UKM Musik Poltek HB serta 4 peserta Band pun ikut serta memerihkan acara yang berlangsung satu hari tersebut.

Acara yang dikemas secara apik dengan 3 rangkaian kegiatan itu mendapat respon positif dari para peserta atau pengunjung, “ Saya berharap tahun depan acara ini diadakan kembali dengan perencanaan yang matang dan berskala besar dan peserta pamerannya jangan cuma mahsiswa Poltek”  ujar ryan.

“Dengan terselenggaranya kegiatan ini membutikan bahwa HMP Mesin dan Elektro dapat bersatu dalam menunjukan eksistensi organisasi kepada kampus” ungkap ketua panitia Ryan Septio saat ditanya mengenai acara yang sudah berlangsung.

Zain Jamal Husain

Kamis, 30 Oktober 2014

Memaksimalkan Eduwisata Salatiga

ERA otonomi daerah sebagai implikasi dari berlakunya UU No. 32 tahun 2004, memberikan peluang bagi setiap Pemerintah Kabupaten/Kota untuk merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya sendiri. Demikian pula adanya ruang yang lebih besar bagi partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
Demikian pula halnya di salatiga. Tak hanya di kenal sebagai kota pendidikan, salatiga juga terkenal sebagai kota transit pariwisata. Pengembangan tempat  wisata merupakan bagian dari pengembangan ekonomi kreatif. Sebab dalam tempat wisata, tidak hanya keindahan alam yang dipertontonkan, juga potensi lain akan terangkat karenanya. Seperti kerajinan, kuliner, bangunan tua yang bersejarah dan berbagai sarana lainnya yang menunjang kemajuan kota tersebut, sehingga layak menjadi sebuah objek yang menarik dikunjungi.
Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata berbasis masyarakat mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan pariwisata daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyarakat.
UU No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Peran serta masyarakat dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata.
Berkaitan dengan hal tersebut, Semua tempat wisata salatiga tersebut merupakan aset yang berharga bagi kota, nasional maupun internasional. Saat ini, beberapa tempat wisata di salatiga hanya beberapa tempat wisata yang mampu mengedukasi wisatawan seperti wisata sejarah, seperti prasasti plumpungan, museum lukisan kandhang galeri rapika angga, batik plumpungan dll.
Padahal jika tempat wisata lain di salatiga mampu menerapakan eduwisata secara maksimal, pastinya minat wisatawan akan meningkat. Karena wisatawan mendapatka edukasi yang dapat memperkaya pengetahuan mereka. Tak hanya pengelolaan tempat wisata yang perlu berbenah, namun partisipasi masyarakat juga diperlukan untuk ikut serta dalam memajukan pariwisata di di salatiga. Sehingga masyarakat salatiga kaya akan ilmu, berbudaya, dan memiliki rasa cinta kota salatiga.
Harus diakui usaha-usaha pengembangan edukasi wisata yang berorientasi pada masyarakat lokal masih minim. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak memiliki kemampuan secara finansial dan keahlian yang berkualitas untuk mengelolanya atau terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata yang berbasiskan alam dan budaya.
Sehingga perlu partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, menyediakan sesuatu yang terbaik sesuai kemampuan, ikut menjaga keamanan, ketenteraman, keindahan dan kebersihan lingkungan. Selain itu memberikan kenangan dan kesan yang baik bagi wisatawan juga tidak dapat diabaikan.

Salatiga Di Masa Lalu


Kota Salatiga sebagai kota kecil yang berada di daerah Semarang,Jawa Tengah dengan memiliki hawa yang berada di ketinggian 750-850 mdpl dan mempunyai julukan sebagai kota pendidikan.
Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga adalah bekas stadsgemeente dibentuk berdasarkan Staatsblad 1929 No. 393 kemudian dicabut dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kecil Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. 
Salatiga diapit tiga gunung yaitu Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo serta keindahan Rawa Pening membuat pemandangan kota Salatiga menjadi semakin menarik. Namun pendidikannya ketika zaman penjajahan kolonial masih dalam suasana diskriminasi sehingga kurangnya berbaurnya antar siswa dalam pergaulan di sekolah seperti halnya SD 01 khusus orang Eropa serta, meski mengalami kemajuan karena banyak Eropa yang di tinggal di Salatiga.

Wilayah Salatiga berbatasan dengan Kabupaten Semarang, antara lain bagian utara berbatasan dengan Tuntang dan Pabelan, bagian selatan berbatasan dengan Tengaran, bagian barat berbatasan dengan Tuntang dan Getasan, bagian timur berbatasan dengan Tengaran dan Pabelan. Tahun 1917 orang Eropa yang menetap tinggal di Salatiga mencapai hingga 17 %. Salatiga mempunyai banyak perkebunan seperti teh, strawberry dll yang di kelola orang Eropa juga saat itu karena rakyat masih dalam keadaan hidup sederhana. Tahun 20-an hingga 30-an bermunculan banyak sekolah yang ikut mengembangkan perubahan dunia pengetahuan. Terdapat juga perguruan tinggi yang ada di Salatiga. Salah satu diantaranya adalah Universitas Kristen Satya Wacana yang mempunyai lokasi strategis jalan menuju pusat kota. Lahir pada tanggal 30 November 1956 dengan lima jurusan yaitu Pendidikan, Sejarah, Bahasa Inggris, Hukum, dan Ekonomi. Meskipun universitas tersebut adalah universitas swasta juga ikut mengharumkan Kota Salatiga dengan berbagai prestasi mahasiswanya. Perkembangan pendidikan di Salatiga sekarang terdapat STAIN Salatiga, perguruan tinggi Islam di Kota Salatiga yang berdiri berkat dukungan para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.

Selanjutnya Institut Roncali, Stekom PAT, Amika, Akbid ArRum, Akbid Bhakti Nusantara, dan sekolah perhotelan (Wahid Hospitality School),sekolah berkuda (Arrowhead) dan STIBA Satya Wacana. Sekolah menengah umum di Salatiga antara lain SMA Negeri 1 Salatiga, SMA Negeri 2 Salatiga, SMA Negeri 3 Salatiga, dan beberapa SMA swasta. Walaupun kota Salatiga tidak mempunyai tempat wisata hanya sebagai tempat transit saja. Dalam hal ini kota Salatiga menawarkan tempat penginapan dan kuliner sebagai pengganti dari tempat wisata. Untuk struktur kota secara keseluruhan sudah tertata degan rapi dan baik karena dengan wilayah yang sempit maka makin mudah penataan yang dilakukan oleh pemerintah secara merata. Maka kota Salatiga adalah kota yang wajib di kunjungi baik turis local maupun mancanegara. Sebab bisa menjadi aset yang penting karena ciri khas nya sebagai sebuah kota yang mengesankan.

Kopertis Wilayah VI Siapkan Wartawan Handal

Dalam rangka menanamkan jiwa jurnalistik untuk kalangan mahasiswa, kopertis wilayah VI berhasil dan sukses menjalankan salah satu tugasnya yakni “pelatihan pers kampus bagi mahasiswa PTS wilayah VI’’ yang bertempat di hotel grand wahid salatiga 28 oktober – 31 oktober 2014.

Acara di awali dengan sambutan bapak koordinator kopertis wilayah VI . ia mengatakan dalam pidatonya bahwa pelatihan ini di harapkan dapat membangun LPM di masing –masing PTS lebih bias berkembang lagi, “semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menyalurkan ilmu yang didapat untuk bias di bagikan ketempat PTS masing-masing” ungkapnya. 

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan pembicara yang sangat berkompeten di bidangnya,antara lain yakni  Prof.Dr.Ali Iron Al-Ma’ruf,M.Hum (Dosen FKIP pascasarjana UMS,  Drs.Sri Mulyadi , M.M. (Suara Merdeka), Dr. Anam Sutopo,M.Hum (Ka. Public relation UMS).

Selain didukung pembicara yang handal dalam pelatihan pers kampus jurnalistik ini, 50 peserta dari masing-masing PTS yang ada di Jawa Tengah sangat berantusias mengikuti kegiatan tersebut. Sehingga suasana pun menjadi hangat dengan adanya interaksi antara pembicara dengan peserta
            Prof. DYP. Sugiharto menyampaikan pesan yang mendongkrak motivasi para mahasiswa untuk terus  dan terus belajar menjadi lebih baik “ yakinlah bahwa generasi yang akan datang adalah lebih baik.
                                      

Perpustakan Tempat Rekreasi dan Edukasi



Salatiga , guna terciptanya visi perpusda membentuk masyarakat yang cerdas dan sejahtera, perpustakaan Daerah (PerpusDa) terbesar sejawa tengah berkomitmen untuk memberikan pendidikan bagi pelajar diatas standart perpusda yang di kota lain, untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas pendidikan di daerah. 
   Kepala perpusda salatiga Agus Parmadi mengatakn, perpustakaan ini sudah mengalami perpindahan lokasi sebanyak tiga kali sejak tahun 1970 hingga sekarang ini. Perpindahan ini dipicu karena di ketiga tempat tersebut dipandang kurang memadai dan dengan dukungan pemerintah dalam komitmennya membentuk masyarakat yangcerdas dan sejahtera .  Di  LMU Adisucipto No.7 Salatiga  dipilih oleh Pemkot sebagai lokasi perpusda karena letak lokasi yang strategis dan luas tanah yang memadai, sehingga terdirilah perpusda ini.
Dalam aggarannya, pemkot memberikan  anggaran pemeliharaan dan biaya anggaran gaji karyawan sebesar 3 Miliar. Perpusda memiliki karyawan sebanyak 38 diantaranya PNS dan karyawan lepas yang pendidikannya minimal D1 . Perpusda  ini buka mulai pukul 08.00-19.00 WIB untuk hari Senin –Jumat, sedangkan pukul 08.00-16.00 WIB untuk hari Sabtu dan Minggu. Perpusda memfasilitasi buku kurang lebih sebanyak 30 ribu buku, tak hanya buku perpusda pun memfasilitasi 30 layanan, yang diantaranya jaringan Wi-Fi, HotsPot Area, Ruang Anak, Ruang Menyusui, Ruang rapat, dll.

 “Disamping itu, perpusda memfasilitasi bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus, diantaranya menyediakan buku brile dan computer , sehingga para penyandang kebutuhan khusus tersebut dapat menikmati fasilitas tersebut” tutur Anggun partner Agus Parmadi yang juga memiliki kebutuhan khusus.
Menurut informasi yang di dapat dari salah seorang pengunjung yaitu bambang sri sutopo, perpustakaan ini tergolong nyaman saat membaca. Buku yang terdapat cukup lengkap tetapi, penataannya kurang sesuai dengan kategori buku tersebut. Sehingga membuat bingung bari para pengunjung untuk mendapatkan buku yang mereka inginkan.
Sedangkan salah satu mahasiswa UNNES Semarang menuturkan “buku di perpustakaan tersebut juga cukup lengkap, sehingga mudah dalam mencari sumber referensi untuk menyelesaikan skripsi. Jika berkunjung, tak jarang kita akan melihat pelajar SMP yang sedang asyik bercanda sambil membaca buku untuk menyelesaikan tugas mereka”
Di Perpustakaan wilyah Salatiga ini, terdapat fasilitas AC , computer, ruang anak dan Wifi gratis bagi para pengunjung. Meskipun demikian, selain penataan buku kurang sesuai terdapat pula fasilitas umum seperti toilet yang kurang terjaga kebersihannya, sehingga membuat pengunjung kurang nyaman.
Di perpusda ini tak hanya digunakan sebagai media penyedia buku, namun juga digunakan sebagai tempat edu wisata diantaranya sering digelar pameran buku murah.Dengan begitu dapat menarik pengunjung dari berbagai kalangan. Diantaranya didominasi oleh 60% pelajar dan 40% umum. 

Pemkot Kurang Perhatikan Keindahan Kota


 Salatiga- sebuah nama kota yang tidak asing lagi di telinga kita, karena kota tersebut sudah membuktikan keberhasilannya, hal itu terbukti pada tahun 1960 kota salatiga dikenal sebagai  kota pendidikan, kota pelajar. Kemudian berkembang pesat pada tahun 2003 kota salatiga menjadi kota sehat, kota layak anak. 
Berkembangnya pendidikan senada dengan perkembangan tata letak kota salatiga. Salatiga terletak di lokasi yang strategis untuk transit karena salatiga berada di tengah-tengah kabupaten semarang, sebenarnya salatiga sendiri tidak kalah dengan kota lainnya, namun kota salatiga belum mempunyai objek wisata yang menonjol. Namun Salatiga mempunyai keunggulan tersendiri yang memiliki  bangunan-bangunan tua yang masih terawat, bangunan tersebut masih dihuni dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, kemudahan mengakses dari satu tempat ke tempat lain masyarakat mempunyai mobile yang tinggi. Ini semua tidak terlepas dari peran pemerintah
Sejarah perkembangan di salatiga dimulai sejak jaman belanda, dahulu terdapat beberapa sekolah khusus anak belanda, tionghoa, maupun anak pribumi, di masing-masing sekolah mempunyai perbedaan yang menonjol. Hingga kemerdekaan indonesia, sekolah yang dulunya menjadi sekolah khusus kini menjadi sekolah umum, dan berkembang pesat hingga saat ini. Semangat yang sudah terbentuk dari nenek moyang berdampak positif bagi pendidikan yang ada di salatiga. Informasi ini diproleh dari Pemaparan  Edi, budayawan salatiga (kamis,30/10/14)
Di saat semua fasilitas dianggap memadai, dan pencitraan salatiga sudah baik.
Namun masih terdapat beberapa hal yang harus dibenahi lagi, pemerintah tidak boleh puas dan berpangku tangan, karena masih ada keluhan-keluhan masyarakat umum mengenai kenyamanan dari fasilitas yang ada, apalagi di salatiga merupakan tempat favorit untuk mengadakan event-event besar, semacam pelatihan dan lainnya, tak bisa dihindari ini membuat jalanan di salatiga menjadi macet hal semacam ini sangat mengganggu masyarakat  yang melintas, biasanya mereka belum mengetahui bagaimana menghindari hal semacam ini, saat beranjak dari satu lokasi ke lokasi lain.
Selain fasilitas seperti jalan raya dan pengelolaannya, ternyata salatiga hanya mempunyai satu rumah sakit umum kemudian pelayanan di dalam rumah sakit belum memuaskan masyarakat. Selain itu permasalahan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat yaitu kurang perhatiannya Pemkot terhadap sampah, hal ini dilihat dari banyaknya sampah menumpuk disungai, jika hal ini tidak segera ditangani maka dapat menimbulkan banjir.
Melihat hal tersebut sebaiknya pemerintah kota melakukan perbaikan dan penataan kota kembali baik dalam lingkup kesehatan maupun sekitar lingkungan, hal ini dapat diwujudkan dengan ditambahkannya rumah sakit yang ada atau puskesmas di setiap desa, sehingga kesehatan masyarakat dapat terjamin, selain itu kebersihan lingkungan dapat dilakukan upaya kerja bakti bersama dan dibuatnya bak sampah di setiap jalan agar masyarakat atau para pendatang tidak membuang sampah seenaknya.
 Bagaimanapun juga fasilitas kesehatan dan lingkungan yang baik mencerminkan masyarakat yang peduli akan keindahan, kesehatan dan kepedulian antar sesama, selain itu agar keluhan-keluhan masyarakat dan para pendatang dapat terealisasi, dan sebutan kota salatiga sebagai kota sehat benar-benar kenyataan bukan hanya terucap belaka. (Faizah/Bekti)
           

Rabu, 29 Oktober 2014

Aptisi Komisariat II Surakarta Kunjungi PT di Malaysia Dan Thailand





Solo-kopertis6.or.id- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia  (APTISI) Komisariat II Surakarta, baru-baru ini menyelenggarakan benchmarking dengan beberapa Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Malaysia dan Thailand, dengan diikuti 21 Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta.
Tujuan dari benchmarking tersebut, selain meningkatkan kualitas perguruan tinggi swasta di Surakarta juga dalam rangka untuk kerjasama peninjauan kurikulum, pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, study lanjut, joint research dan penerbitan jurnal ilmiah. Perguruan tinggi yang dikunjungi meliputi : Universiti Kuala Lumpur, Universiti Teknikal Malaysia di Melaka (UTeM), Burapha University dan Huachiew Chalermprakiet University di Thailand.