Salatiga- sebuah nama kota yang tidak
asing lagi di telinga kita, karena kota tersebut sudah membuktikan keberhasilannya,
hal itu terbukti pada tahun 1960 kota salatiga dikenal sebagai kota pendidikan, kota pelajar. Kemudian
berkembang pesat pada tahun 2003 kota salatiga menjadi kota sehat, kota layak
anak.
Berkembangnya
pendidikan senada dengan perkembangan tata letak kota salatiga. Salatiga
terletak di lokasi yang strategis untuk transit karena salatiga berada di
tengah-tengah kabupaten semarang, sebenarnya salatiga sendiri tidak kalah
dengan kota lainnya, namun kota salatiga belum mempunyai objek wisata yang
menonjol. Namun Salatiga mempunyai keunggulan tersendiri yang memiliki bangunan-bangunan tua yang masih terawat, bangunan
tersebut masih dihuni dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, kemudahan
mengakses dari satu tempat ke tempat lain masyarakat mempunyai mobile yang
tinggi. Ini semua tidak terlepas dari peran pemerintah
Sejarah
perkembangan di salatiga dimulai sejak jaman belanda, dahulu terdapat beberapa
sekolah khusus anak belanda, tionghoa, maupun anak pribumi, di masing-masing
sekolah mempunyai perbedaan yang menonjol. Hingga kemerdekaan indonesia,
sekolah yang dulunya menjadi sekolah khusus kini menjadi sekolah umum, dan
berkembang pesat hingga saat ini. Semangat yang sudah terbentuk dari nenek
moyang berdampak positif bagi pendidikan yang ada di salatiga. Informasi ini
diproleh dari Pemaparan Edi, budayawan
salatiga (kamis,30/10/14)
Di
saat semua fasilitas dianggap memadai, dan pencitraan salatiga sudah baik.
Namun
masih terdapat beberapa hal yang harus dibenahi lagi, pemerintah tidak boleh
puas dan berpangku tangan, karena masih ada keluhan-keluhan masyarakat umum
mengenai kenyamanan dari fasilitas yang ada, apalagi di salatiga merupakan
tempat favorit untuk mengadakan event-event besar, semacam pelatihan dan
lainnya, tak bisa dihindari ini membuat jalanan di salatiga menjadi macet hal
semacam ini sangat mengganggu masyarakat
yang melintas, biasanya mereka belum mengetahui bagaimana menghindari
hal semacam ini, saat beranjak dari satu lokasi ke lokasi lain.
Selain
fasilitas seperti jalan raya dan pengelolaannya, ternyata salatiga hanya
mempunyai satu rumah sakit umum kemudian pelayanan di dalam rumah sakit belum
memuaskan masyarakat. Selain itu permasalahan yang sering dikeluhkan oleh
masyarakat yaitu kurang perhatiannya Pemkot terhadap sampah, hal ini dilihat
dari banyaknya sampah menumpuk disungai, jika hal ini tidak segera ditangani
maka dapat menimbulkan banjir.
Melihat
hal tersebut sebaiknya pemerintah kota melakukan perbaikan dan penataan kota
kembali baik dalam lingkup kesehatan maupun sekitar lingkungan, hal ini dapat
diwujudkan dengan ditambahkannya rumah sakit yang ada atau puskesmas di setiap
desa, sehingga kesehatan masyarakat dapat terjamin, selain itu kebersihan
lingkungan dapat dilakukan upaya kerja bakti bersama dan dibuatnya bak sampah
di setiap jalan agar masyarakat atau para pendatang tidak membuang sampah
seenaknya.
Bagaimanapun juga fasilitas kesehatan dan
lingkungan yang baik mencerminkan masyarakat yang peduli akan keindahan,
kesehatan dan kepedulian antar sesama, selain itu agar keluhan-keluhan
masyarakat dan para pendatang dapat terealisasi, dan sebutan kota salatiga
sebagai kota sehat benar-benar kenyataan bukan hanya terucap belaka. (Faizah/Bekti)
0 komentar:
Posting Komentar